Album Putih Biru
11 tahun yang lalu, aku tak begitu mengenal mereka. Mungkin karena aku terlalu bungkam dan tak begitu memperhatikan realita secara keseluruhan. Maklum kepekaanku belum sampai pada level itu, hehe
Bukan berarti tak ada sama sekali kenangan yang tersisa. Aku hanya mengingat beberapa nama dengan peristiwa lugas, namun cukup membekas. Ini bukan tentang luka lama, tapi cerita dibalik sebuah nama yang kini menjelma menjadi "Kita".
Kenangan seragam putih biru..
Bercerita tentang masa itu. Tentang waktu yg terlalu cepat berlalu. Hadir dalam balutan rindu yang mengharu biru.
Pertemuan sederhana yg awalnya dirasa biasa-biasa saja. Tiga tahun menjalani proses pendidikan bersama, ada makna yang mengikat kata tentang kebersamaan.
Ia bernama "Teman".
Namun sepertinya cukup berkesan. Meskipun tak sempat ada kata perpisahan, saat semua sibuk saling menata masa depan.
Alhamdulillah,, Allah masih memberikan nafas pada kami, hingga dipertemukan kembali meski hanya terhubung melalui teknologi masa kini.
Bercengkrama lewat social media, bercanda mengulas cerita via aplikasi grup yang ada. Karena hanya itu akses yang memudahkan kami dalam menjalin silaturahmi, mengingat jarak dan aktivitas yang berbeda telah menjadi sekat hubungan ini.
Kini memori itu seolah kembali mengingatkan. Satu per satu goresan luka masa itu mulai terungkap, hehe
Ada yang tak sempat menyatakan cintanya. Ada yang terang-terangan menyebut kebiasaan buruknya yang dulu menyebalkan. Lalu, obrolan itu berlanjut hingga ke status 🙊
Beberapa dari mereka kini sudah menjadi orang tua bagi anak-anaknya. Yang tak pernah terbayang sebelumnya, dan ternyata waktu mampu merubah segalanya.
Diusia kami yang sudah setengah abad ini, ternyata ada yang belum sukses mengganti status mereka.
Hari gini kok masih jomblo, haha
Buruan nikah mbloo, sebelum stok perempuan sholeha habis di dunia ini, wkwkwk
Semoga hubungan kita akan terus tetap terjaga, dan tetap terus saling menghargai sesama. Buatlah cerita baru tentang kita selanjutnya, meski bukan mengenai putih dan biru. Namun, tentang peran siapa kalian hari ini, esok, dan yang akan datang.
Senyum sapa akan menanti kita di satu waktu. Jika tak sempat di dunia, doakan saja di syurga. Amiiiin
11 tahun yang lalu, aku tak begitu mengenal mereka. Mungkin karena aku terlalu bungkam dan tak begitu memperhatikan realita secara keseluruhan. Maklum kepekaanku belum sampai pada level itu, hehe
Bukan berarti tak ada sama sekali kenangan yang tersisa. Aku hanya mengingat beberapa nama dengan peristiwa lugas, namun cukup membekas. Ini bukan tentang luka lama, tapi cerita dibalik sebuah nama yang kini menjelma menjadi "Kita".
Kenangan seragam putih biru..
Bercerita tentang masa itu. Tentang waktu yg terlalu cepat berlalu. Hadir dalam balutan rindu yang mengharu biru.
Pertemuan sederhana yg awalnya dirasa biasa-biasa saja. Tiga tahun menjalani proses pendidikan bersama, ada makna yang mengikat kata tentang kebersamaan.
Ia bernama "Teman".
Namun sepertinya cukup berkesan. Meskipun tak sempat ada kata perpisahan, saat semua sibuk saling menata masa depan.
Alhamdulillah,, Allah masih memberikan nafas pada kami, hingga dipertemukan kembali meski hanya terhubung melalui teknologi masa kini.
Bercengkrama lewat social media, bercanda mengulas cerita via aplikasi grup yang ada. Karena hanya itu akses yang memudahkan kami dalam menjalin silaturahmi, mengingat jarak dan aktivitas yang berbeda telah menjadi sekat hubungan ini.
Kini memori itu seolah kembali mengingatkan. Satu per satu goresan luka masa itu mulai terungkap, hehe
Ada yang tak sempat menyatakan cintanya. Ada yang terang-terangan menyebut kebiasaan buruknya yang dulu menyebalkan. Lalu, obrolan itu berlanjut hingga ke status 🙊
Beberapa dari mereka kini sudah menjadi orang tua bagi anak-anaknya. Yang tak pernah terbayang sebelumnya, dan ternyata waktu mampu merubah segalanya.
Diusia kami yang sudah setengah abad ini, ternyata ada yang belum sukses mengganti status mereka.
Hari gini kok masih jomblo, haha
Buruan nikah mbloo, sebelum stok perempuan sholeha habis di dunia ini, wkwkwk
Semoga hubungan kita akan terus tetap terjaga, dan tetap terus saling menghargai sesama. Buatlah cerita baru tentang kita selanjutnya, meski bukan mengenai putih dan biru. Namun, tentang peran siapa kalian hari ini, esok, dan yang akan datang.
Senyum sapa akan menanti kita di satu waktu. Jika tak sempat di dunia, doakan saja di syurga. Amiiiin
~ Wassalam ~
Komentar
Posting Komentar