Cakuy

Awalnya kau tak begitu istimewa, aku pun merespon dengan biasa saja. Lalu beberapa tahun melewati serangkaian peristiwa denganmu, rasa itu seketika berubah, aku menjadi semakin deg-degan dan terkadang salah tingkah. Ah lupakan saja. Aku tak boleh terbawa alunan melodi yang hanya akan membuatku kecewa pada diri sendiri. Cukup kagumi sosoknya yang membuat dirinya menjadi semakin mempesona dan membuat diriku terpesona. Dirimu yang teramat peduli dan selalu memberikan perhatian. Hingga membuat rasa ini menjadi semakin bergetar meski dalam getirnya keadaan. Tapi aku sadar bahwa kita hanya sebatas teman. Sebab, pada akhirnya aku hanya akan merasakan sakitnya mencintai tanpa harus memiliki. Bukan karena takut dicampakkan, namun karena dirimu sudah tak lagi sendirian, dan aku pun tau kau tak ingin mengecewakan pasangan yang saat ini bersamamu. Aku tak pernah berharap untuk memilikimu. Perihal ambisi yang bergejolak dalam hati, biarlah kusimpan rapih hingga waktu mampu mengurai semua r...